Wednesday, November 21, 2012

Keutamaan Shalat 5 Waktu
Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)
Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam beliau bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ: { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna” Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, ” Kami berada di belakang imam?” Maka dia menjawab, “Bacalah Ummul Qur’an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta.” (HR. Muslim no. 598)
Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan semua ibadah wajib lainnya, di antaranya:
a.    Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat.
b.    Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi.
Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yang paling utama.
Selain dari keistimewaan di atas, shalat 5 waktu secara umum dan beberapa shalat di antaranya secara khusu mempunyai keutamaan yang lain, di antaranya:
a.    Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)
Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim no. 335)
Pada kedua hadits di atas dikecualikan dosa-dosa besar, karena memang dosa besar tidak bisa terhapus dengan sekedar amalan saleh, akan tetapi harus dengan taubat dan istighfar. Karenanya, yang dimaksud dengan dosa pada kedua hadits di atas adalah dosa-dosa kecil.
Adapun patokan dosa besar adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma:
اَلْكَبَائِرُ كُلُّ ذَنْبٍ خَتَمَهُ الله ُبِنَارٍ أَوْ لَعْنَةٍ أو غَضَبٍ أَوْ عَذَابٍ
“Dosa-dosa besar adalah semua dosa yang Allah akhiri dengan ancaman neraka atau laknat atau kemurkaan atau adzab.” (Riwayat Ibnu Jarir dalam tafsirnya terhadap surah An-Najm: 32)
Walaupun asalnya ada perbedaan antara dosa besar dengan dosa kecil, akan tetapi beliau radhiallahu anhu juga pernah berkata:
لاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِغْفَارِ, وَلاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الْإِصْرَارِ
“Tidak ada dosa besar jika selalu diikuti dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil jika dia dilakukan terus-menerus.”
b.    Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat dan dia juga menja
Allah Ta’ala berfirman:
أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78)
c.    Shalat ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya.
Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan shalat lainnya. Allah Ta’ala berfirman:
حافظوا على الصلوات والصلواة الوسطى
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238)
d.    Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka.
Dari Imarah bin Ru’aibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)
Dari Abu Musa radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005)
Dari Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 1050)
Dari Jarir bin ‘Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002)
e.    Meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas secara terus-menerus adalah kekafiran.
Allah Ta’ala berfirman:
وخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا إلا من تاب وآمن وعمل صالحا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)
Seandainya orang yang meninggalkan shalat itu masih mukmin, maka tentunya tidak dipersyaratkan ketika dia bertaubat dia harus beriman.
Ini dipertegas dalam hadits Jabir radhiallahu anhuma dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
“Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 116)
Juga dalam Abdullah bin Buraidah dari ayahnya radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ تَرْكُ الصَّلَاةِ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“(Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. Ahmad no. 21929)

TRANSLATE :

 The virtue of Prayer 5 Time

Prayer is the great worship, worship opened with takbir and closed with a greeting, and he is the most important religious creed after the second sentence. From Ibn Umar radhiallahu anhuma he said: Messenger of Allah sallallaahu 'alaihi wasallam said:بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان"Islam is built on five (foundation); testimony there is no god but Allah and that Muhammad the Messenger of Allah, prayers, practice regular charity, pilgrimage and fasting Ramadan." (Narrated by Al-Bukhari no. 7 and Muslim no. 19)Prayer is the link between the servant to his Lord, because when praying servant standing before Allah Almighty to pray to Him. From Abu Hurairah that the Prophet Shallallahu'alaihiwasallam radhiallahu anhu he said:قال الله تعالى قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ولعبدي ما سأل فإذا قال العبد: {الحمد لله رب العالمين} قال الله تعالى حمدني عبدي وإذا قال: {} الرحمن الرحيم قال الله تعالى أثنى علي عبدي وإذا قال: {مالك يوم الدين} قال مجدني عبدي وقال مرة فوض إلي عبدي فإذا قال: {إياك نعبد وإياك نستعين} قال هذا بيني وبين عبدي ولعبدي ما سأل فإذا قال: {اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين} قال هذا لعبدي ولعبدي ما سأل"Those who pray without reading Ummul Qur'an in it, his prayer is still owes money, not perfect" three times. Asked to Abu Hurairah, "We were behind the priest?" Then he said, "Read the Qur'an Ummul in you, for I heard the Prophet saying, 'God says,' I'm split between I prayed with my servant, and my servant get something he asked. If a slave says, 'Praise be to Allah the Lord of the worlds.' And God said, 'My servant praised me. "When the servant was saying,' the Most Compassionate, Most Merciful. 'Allah says,' My servant praised me." When the servant of the utter , 'owner doomsday.' Allah says, 'My servant praised me. "Then he said,' My servant handed over his affairs to Me. 'If the servant is saying,' Just kepadaMulah I adore and just kepadaMulah I begged for help. 'God says,' This is between me with my servants. And my servants get something he wants. " If the servant is saying, 'Give us the straight directions, the path of those whom You give favors upon them, not the path of those whom You murkai nor those who go astray.' God said, 'This is for My servant and my servants get something he wanted. "(Narrated by Muslim no. 598)Praying five times a day to have some features compared to all other compulsory worship, among them:a. Praying 5 times a syariatkan worship Allaah to His Prophet sallallaahu alaihi wasallam directly without intermediaries angels. Unlike other obligations required by angels through an intermediary.b. Prayer five times required in the sky while the other obligations required of the earth.Therefore it is appropriate to pray 5 times regarded as the main body worship.Apart from the above privileges, praying 5 times in general and some of them are A special prayer has other virtues, among them:a. Praying 5 times will eliminate all sins and mistakes.From Abu Hurairah radhiallahu anhu that the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam said:الصلاة الخمس والجمعة إلى الجمعة كفارة لما بينهن ما لم تغش الكبائر"Prayer five times a day and prayed Friday to next Friday eraser for sins between them for not doing a great sin." (Narrated by Muslim no. 342)Of Uthman bin Affan radhiallahu anhu he said: I heard the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam said:ما من امرئ مسلم تحضره صلاة مكتوبة فيحسن وضوءها وخشوعها وركوعها إلا كانت كفارة لما قبلها من الذنوب ما لم يؤت كبيرة وذلك الدهر كله"It is not a Muslim prayer approached individual duty, then he smarten wudlunya and khusyu'nya and prayer, but it is a trespass previous sins, so long as he does not commit major sins. And it (apply) on all the time. "(Narrated by Muslim no. 335)In both the above hadith excluded major sins, because sin can not be erased by mere pious deeds, but must repent and seek forgiveness. Therefore, the meaning of sin in both the above hadith are minor sins.The benchmark is a major sin as it was narrated from Ibn Abbas radhiallahu anhuma:الكبائر كل ذنب ختمه الله بنار أو لعنة أو غضب أو عذاب"Great sins are the sins that God ends with the threat of hell or damnation or wrath or torment." (Reported by Ibn Jarir in his commentary on Sura An-Najm: 32)Although there are differences between the original sin by a small sin, but he also radhiallahu anhu once said:لا كبيرة مع الاستغفار, ولا صغيرة مع الإصرار"There is no great sin if it is always followed by asking forgiveness and no minor sin if he performed constantly."b. Always attended morning prayers and witnessed by angels and he also MENJAAllah Ta'ala says:أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إن قرءان الفجركان مشهودا'Set up a prayer from when the sun slipped through the dark of night and (also steadfast in prayers) at dawn. Indeed dawn prayer is witnessed (by the angels). "(Surat al-Isra ': 78)c. Asr prayer which is prayed Wustha-as in the history of Al-Bukhari-devoted their mention other than the prayers.And this shows the Asr prayer privilege-from one side than the other prayers. Allah Ta'ala says:حافظوا على الصلوات والصلواة الوسطى"Keep all the prayer (mu), and (guard) wusthaa prayers." (Surat al-Baqara: 238)d. Keeping the dawn prayer and Asr is the biggest reason to go to heaven and saved from hell.From the Emirate bin Ru'aibah radhiallahu anhu he said: I heard the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam said:لن يلج النار أحد صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها"It will not go to hell someone who prays before sunrise and before sundown." (Narrated by Muslim no. 1003)From Abu Musa radhiallahu anhu that the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam said:من صلى البردين دخل الجنة"Those prayers at two cool, then he will go to heaven." (Narrated by Al-Bukhari no. 540 and Muslim no. 1005)From Jundab radhiallahu Abdullah bin Umar he said: Messenger of Allah sallallaahu 'alaihi wasallam said:من صلى الصبح فهو في ذمة الله فلا يطلبنكم الله من ذمته بشيء فيدركه فيكبه في نار جهنم"Whoever dawn prayer, then he is in the assurance of God, therefore God must not demand something of you in return for his guarantee, so God and menyungkurkannya him into Hell Hell." (Narrated by Muslim no. 1050)From Jarir ibn 'Abdullah radhiallahu anhu he said: The Prophet sallallaahu alaihi wasallam said:إنكم سترون ربكم كما ترون هذا القمر لا تضامون في رؤيته فإن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها فافعلوا"Surely you will see your Lord as you see this full moon. And you will not be crammed in to see him. So if you can afford not to be missed for prayers before sunrise matahri and before its setting, then do it. "(Narrated by Al-Bukhari no. 521 and Muslim no. 1002)e. Leaving pray 5 times-or one of them-deliberately being lazy continuously is infidelity.Allah Ta'ala says:وخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا إلا من تاب وآمن وعمل صالحا"They came after them, substitute (the ugly) who wasted prayers and indulge their desires, they will soon see apostasy, except those who repent, believe and work righteousness." (Surah Maryam: 59-60)If the person who left the prayer was still a believer, it is certainly not required when he repented he had faith.This is confirmed in the hadith of Jabir radhiallahu anhuma he said: I heard the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam said:إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة"Really, what separates a man to shirk and kekufuan the prayer." (Narrated by Muslim no. 116)Also the Buraidah from his father Abdullah bin radhiallahu anhu he said: Messenger of Allah sallallaahu 'alaihi wasallam said:بيننا وبينهم ترك الصلاة فمن تركها فقد كفر"(Separator) between us and them (the disbelievers) the prayer, so whoever left it really him an infidel." (Narrated by Ahmad no. 21,929)

No comments:

Post a Comment