Tuesday, November 6, 2012



KEWAJIBAN MEMAKAI KERUDUNG YANG DILUPAKAN
Ada satu peribahasa pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sebagai berikut: “Tak Kenal Maka Tak Sayang” Sesuai dengan peribahasa diatas, ada satu perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan wanita memakai kerudung kepala.
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur ayat 31
yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sebagai berikut. : “Katakanlah kepada wanita yang beriman… … … . . Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”… … . .
Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sebagai berikut. : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.
Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An Nur yaitu : “Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya”.
Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.
Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya : “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala, umumnya hanya anak-anak gadis pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang lebih kurang 180 juta.
Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. : “Saya berdiri dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin, sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita.
Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya sebagai berikut. ; “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya” Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidupnya, beliau meneteskan air mata.
Begitulah Nabi Muhammad S.A.W. menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti di akherat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala, banyak alasannya ada yang mengatakan fanatika agama, sudah kuno tidak cocok dengan zaman, panas dan lain sebagainya. Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu diwaktu ayat kerudung kepala itu turun, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad S.A.W. berikut ini : “telah berkata Aisyah : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijahit, lalu mreka jadikan kerudung”.
Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu, betul-betul cocok dengan seorang pribadi beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata :”Kami mendengar dan kami patuh”.
Tetapi sekarang sikap sebagian wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai keharusan memamakai Jilbab, mereka berkata :”Kami mendengar tetapi kami ingkar. ” Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat Jilbab ini, betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sebagai berikut:
“La syarikallahu wabidzalika ummirtu wa anna minal muslimin. ” Yang artinya “Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah”
Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :”Aku mengaku seorang muslimah” adalah kosong, dusta kepada Allah.
Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam neraka, yaitu sampai digantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.
Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya :”… . . Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan diakhirat dia termasuk orang-orang yang merugi

Translate in English :
 OBLIGATIONS OF THE FORGOTTEN wear a veilThere is a proverb is short, simple, but in the mean, which reads as follows: "Unknown, therefore unloved" In accordance with the maxim above, there is one important commandment virtually unknown or underestimated by the Muslims, the women must wear a veil head.Women must wear head scarf listed in Surat an-Nur verse 31long enough, the authors quote a single line, which reads as follows. : "Say to the believing women .......... . And let them put her head scarf to kedadanya "....... .And as mentioned in Surat al-Ahzab verse 59, which means the following. : "O Prophet, tell your wives, your daughters and wives of the believers, that they cover their heads and bodies with a veil so that they can be known to people, then they would not have bothered (hurt) by evil men. Loving merciful God again. "Commandments above is clear and unequivocal that is obligatory for women as it is revealed by God at the opening of the letter An Nur is: "This is a surah which We have sent down to the messenger and we enjoined enforce Sharia law that is in it. And We sent down in it too clear descriptions, hopefully you can remember ".From the sound of the verse above it is clear that women do not wear the veil have done a great sin because the apostate to Islamic law which is required by God.God's command above again affirmed by the Prophet Muhammad in his hadith which means: "O Asma! Surely a woman when they are old enough, should not be seen all the body except this and this, while Allah's Apostle pointed face and both palms. "Now if we are roving throughout Indonesia, Malaysia, Singapore and Brunei, very few Muslim women who wear the headscarf, generally only girls boarding school. The number of women who wear the headscarf can be counted on the fingers, there is no meaning of the Islamic population of approximately 180 million.Then the picture, a lot of women who go to hell, fits in well with the sound hadith below, which means the following. : "I stand at the door soranga, suddenly coming into soranga generally the poor, while the rich-rich are still stuck, just that portion they have been ordered to go to hell, and I'm standing at the gates of hell then most who go to hell women.Many women who go to hell, simply because in their life do not want to wear the headscarf or hijab, in hell will get a heavy punishment as where the Prophet Muhammad in the hadith narrated his meaning as follows. : "Women who will be hung by her hair, her head in the boiling brains of hell, is the women who show her hair to men who are not married individuals" above Hadith is the final portion of the hadith of the Prophet Muhammad were quite long, which tells various torments of hell God demonstrated when he went ascension. When he tells the fate of women who are heavy siksanya in hell because he refused to wear a veil or head scarf in his life, he shed tears.That the Prophet Muhammad S.A.W. weeping for the fate of the women of his community later in the Hereafter, but now that the women were told to wear the Islamic headscarf, many reasons why some say fanatika religion, incompatible with ancient times, heat and so on. The attitude of the women in today's real contrast to the attitude of the women in the ancient time when the verse head scarf it down, as narrated by Aisha, the wife of Prophet Muhammad SAW following: 'Aisha had said: I hope God has mercy on the women Muhajirat the first. At a time when Allah revealed the verse veil, they ripped their clothes are not sewn berlukis and mreka make the veil ".Attitude of Islamic women in Medina on the day of the veil verse that really fit with a personal faith, as depicted God in the Qur'an, that is if they hear the verses of Allah recited, they then said: "We hear and we obedient ".But now the attitude of some Muslim women, if you read the verse about hijab memamakai necessity, they say: "We hear but we dissenter. "Then the attitude of Muslim women to veil this paragraph, does not fit well with his confession to God in prayer that reads as follows:"La syarikallahu wabidzalika ummirtu anna wa minal Muslims. "Which means that" No Syarikat for you and I confess a Muslim "A woman who claims to be a Muslim, that is submissive and obedient to all the commandments of God, Muslim women should dress in their life, which is composed of headscarves and clothing that covers the entire body, wrist-length sleeves and a skirt that covers up to his ankles. If they do not dress like the above, they are not called a Muslim woman. So his confession in the prayer that reads: "I confess to a Muslim" is empty, lie to God.Someone who just upfront perjury trial is severe sentence, let alone someone that false promise before God, of severe punishment in hell, which is to be hung by the hair to boil his brain.The women think that wearing the hijab is not a small sin covered with a lot of merit prayers, fasting, zakat and hajj they do. This is the wrong way of thinking must be corrected. Women who do not wear hijab, not only has a great sin to God, but it has been clear throughout the reward of charity worship as the letter Al Maida verse 5, which means the last line: ".... . Those who deny the sharia laws of Islam after believing, then delete the Hereafter he rewards his deeds even among those who lost

No comments:

Post a Comment